Senin, 23 April 2018

Sang Kenangan


Sedu. Sepi. Duka lama kembali bersua ketika telinga kembali mendengar dentuman ombak biru memecahkan kehampaan petang. Sore itu, manusia, satu persatu datang silih berganti. Ada yang berkunjung dengan keluarga dan ada yang datang dengan pasangan masing-masing. Tepat dihadapanku, beberapa remaja asik berpose ala-ala kids zaman now. Tidak jauh dari itu, terlihat beberapa anak manusia yang sedang bercanda gurau sambil menghadap ke lautan luas. Di sisi lain, seorang bocah sedang mengejar kepiting putih di bibir pantai. Aku mendekatinya. Sembari tersenyum, lantas melemparkan beberapa pertanyaan. Si kecil membalas senyuman dan menyapaku kembali dengan hangat. Beberapa menit bertegur sapa akhirnya memutuskan untuk mengejar kepiting bersama. Kaki kecilnya begitu lincah berlari menelusuri pantai. Sesekali mulut mungilnya melemparkan senyum kepadaku dan tertawa riang. Betapa bahagianya menjadi anak-anak, pikirku. Semoga kelak diusia dewasanya, si bocah masih tetap tersenyum bahagia seperti ini.

Kapal terus bergerak menuju dermaga nelayan. Pekikan riak terus menghantui pikiran, bersahut-sahutan memanggil sang kenangan. Kakiku terasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat sejenak. Tidak dengan bocah itu, ia masih terlihat riang disana, tak jauh dari tempatku melepaskan penat. Mataku terus menerawang setiap sudut lautan. Begitu luas. Walau tidak terjangkau mata, aku tau dengan pasti di seberang sana ada kehidupan yang lain. Adakah seorang anak manusia yang sedang merasakan apa yang kurasakan saat ini? Pertanyaan macam apakah itu? Namun demikian, aku tetap berharap jawaban dari sang senja. Tapi sayang sekali, ia memilih untuk membisu. Membiarkan pertanyaan itu menghilang beriring pecahan gelombak besar.

Jingga mulai menampakkan wujudnya. Garis cakrawala tersibak malu. Menebarkan mantra kesunyian dalam relung hati terdalam. Matahari terus bergerak. Membenamkan diri dalam lautan harapan. Pertanda perpisahan akan segera menghampiri. Tersadar matahari telah meninggalkanku, segera ku beranjak dan meninggalkan segala rasa yang kumiliki. Akhir pekan telah usai. Waktunya kembali pada kehidupan nyata. Sampai berjumpa kembali, wahai sang kenangan.

BERSAMBUNG....


Minggu, 24 April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar