Rabu, 21 Februari 2018

AKU TANPAMU

Dulu. Sekarang. Nanti.
Semua akan berubah, tak akan lagi sama.

Aku, Kamu. Dia.
Partikel kecil yang tak dapat disatukan,
terus melebur dalam ketidakpastian waktu.

Kau izinkan badai menggores luka, lubang gelap terpojok sudah,
taati alam mengaung pilu, akhir kisah tanpa restu Penguasa 
Purnama pertama, kedua, dan ketiga, tanpamu.
Masih disini, dengan rasa yang berbeda.
Tetap bersinar,
mencari kedamain hati,
menenggelamkan jiwa yang rapuh,
membangun pondasi beralas dogma.

Malam ini,
rembulan enggan bertegur sapa,
senyumnya meredup,
menyisakan isak disudut kebimbangan,
Keangkuhan merasuki jiwa,
cemas menanti senyap,
naluri kasih habis tercabik, sepenggal, harap rindu bertepi setapak.
Kini, aku tanpamu, baik-baik saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar