Ku
genggam engkau dengan erat,
tak
ingin ku lepas,
walau
sedetik pun,
kehilanganmu
kisah yang tak pernah ku lukiskan,
bersamamu
ku menjaring asa.
16
tahun kebersamaan ini berlalu,
ada
banyak cerita yang tak dapat dikisahkan kembali.
Kisah
ketika aku, kamu dan dia,
merajut
mimpi bersama,
di
sebuah desa kecil,
terbentang
luas ladang permadani,
gaduh
suaru kerbau membajak sawah,
lika
liku jalan tikus,
bocah
kecil bersorak kegirangan,
teriakan
penjual sayur keliling memekakkan telinga,
aku,
kamu dan dia,
di
bawah pohon jambu milik tetangga,
melukiskan
impian,
berjuang
melawan keegoisan,
alasannya
sederhana,
“demi
masa depan”
Kini,
aku
bukan lagi gadis kecil berusia 12 tahun,
yang
suka mengambek jika tidak diajak jalan sore,
yang
suka merengut jika tidak dibelikan mainan,
yang
suka menggerutu jika disuruh belajar,
yang
suka merajuk jika diomelin.
Kamu,
saksi
bisu dari kejamnya kehidupan,
selalu
ku paksa untuk memahami,
walau
kamu sendiri tak ingin melakukannya,
kamu
bisa apa?
tidak
ada,
hanya
menjalankan tugas dariku,
dan
dia?
sama,
hanya
berperan sebagai peran pembantu,
dalam
kisah ini.
Lantas?
Aku,
kamu dan dia,
molekul
kecil yang tak dapat terpisahkan,
oleh
waktu,
hingga
kapan pun.
Kamu,
diri
yang selalu siap siaga,
tak
pernah lelah,
tak
pernah mengeluh,
kapan
pun dan dimana pun,
saat
aku membutuhkanmu.
Dia,
tempatku
menumpahkan rasa,
menuangkan
beban,
mencurahkan
kegundahan,
memanifestasikan
jiwa yang kelam,
dan
juga tempatku melahirkan ide-ide cemerlang.
Aku,
kamu dan dia,
masih
di desa kecil ini,
namun,
dengan
waktu yang berbeda,
situasi
yang berbeda,
semuanya
telah berbeda,
tapi,
tidak
dengan perasaanku.
Aku,
masih
mengharapkan kamu dan dia,
untuk
terus menemaniku dalam mengwujudkan impian,
impian
yang dulu pernah kita ukir bersama,
yang
sekarang akan kita wujudkan bersama.
Kamu
dan dia,
teruslah
bersamaku,
hingga
kalian menyaksikan sendiri,
bagaimana
aku dapat meraih apa yang pernah ku bisikkan,
di
suatu sore,
di
penghujung jembatan reot,
di
seberang warung bakso milik Pak Markus,
di
antara hiruk kendaraan yang lalu lalang,
sebuah
kata yang jangan pernah kalian lupakan.
Kamu
dan dia,
Terima
kasih,
Hanya
itu yang dapat kuucapkan.
Coretan
di pagi Jumat, 1 Desember 2017
Sebentar
lagi 2017 akan segera usai. Waktu tersisa kurang dari 1 bulan. Fighting!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar