Rabu, 17 Juli 2013

Is It Love?

Hampir tiga minggu, namun belum ada satu pesan pun masuk dalam inbox aku dari Dio. Aku benar-benar sangat merindukannya. Aku tak mengerti apa yang sedang diincarnya, tapi ia seperti memberikanku harapan kosong. “Datang tak di jemput, pergi tak di antar” Dia benar-benar seperti jelangkung.

“Woiiii,” teriak Tania mengejutkanku.
“Apaan sih? hobby banget deh ngejutin aku,” ucapku sewot.
“Sorry.. heheh.. Eh, kenalin ini teman aku, namanya Sella,” ucap Tania memperkenalkan temannya.
“Hi.. Aku Yezzy,” ucapku dan mengulurkan tangan kepadanya.
“Aku Sella,” ucapnya sambil tersenyum.

Sella merupakan salah satu teman Tania yang belajar di Fakultas Ekonomi. Sella sangat baik dan asik untuk diajak ngobrol. Satu jam 28 menit kami berbincaang-bincang. Tiba-tiba sebuah Jazz putih berdiri tepat dihadapan kami. Sella langsung berdiri dan membereskan tasnya. Seorang lelaki berkemeja setengah lengan dan menggunakan jeans biru tua keluar dari mobil tersebut. Ternyata itu tak lain adalah Dio. Dadaku sesak, aku benar-benar tak bisa berkata-kata.

“Eh Yezzy, kok disini?” tanyanya tanpa rasa bersalah.
“Eh aku lupa, aku harus jemput mama di rumah kakek, duluan ya,” ucapku dan menghilang dari pandangan mereka.

Ternyata Dio dan Sella sudah memiliki hubungan sejak 3 tahun silam. Dia benar-benar telah membuatku hancur. Ia sama saja dengan lelaki lain, tanpa perasaan. Berbagai pertanyaan muncul dari otakku yang kini tak lagi bisa berpikir jernih. Apa maksud dari perhatiannya selama ini? Apa yang sedang direncanakannya? Kenapa harus aku korbannya?

***
BERSAMBUNG....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar