Senin, 14 Mei 2012

Aceh Multivision Gelar Audisi Miss Coffee


Banda Aceh - Aceh Multivision kembali menggelar Audisi Miss Coffee setelah setahunyang lalu sukses meraih juara 3 tingkat nasional. Acara yang selenggarakan di Taman Sari ini bertujuan untuk mengangkat citra kopi dan memberikan pendidikan tentang kopi dengan cara entertain.

“Sebenarnya audisi ini dilakukan di empat wilayah yaitu di Banda Aceh, Bagian Utara (Lhokseumawe), Bagian Tengah (Takengon), dan Bagian Barat (Meulaboh), tapi karena keterbatasan dana kami hanya bisa melaksanakan di dua wilayah saja,” ucap Edo Mustafa, ketua panitia, Minggu (13/5). Pemerintah memang mendukung acara ini tetapi mereka tidak membantu melalui pendanaan, mereka hanya membantu menyediakan tempat, ini dilakukan oleh Disbudpar (Dinas Budaya dan Pariwisata).

Edo menghimbau agar masyarakat tidak salah paham mengenai lomba ini. Mereka tidak mencari wanita yang suka duduk-duduk di warung kopi, tapi mereka mencari wanita yang berpengatahuan luas tentang kopi dan juga pengetahuan umum seperti pariwisata, budaya, dan seni. “penilaiannya pengetahuan tentang kopi 30%, pengetahuan umum 40% dan make up, keperibadian hairdo dan catwalk 30%.” Ujarnya.

Aceh Multivision menghadirkan juri-juri pilihan, mereka adalah Samsul Bahri Usma S.Pd, M.Ed (Austrialian Corner Aceh) yang menilia bahasa, Muhammad Iskandar, MA (Bapeda Provinsi) yang menilai tentang produk kopi, Salman Farisi (Direktur Aceh Multivision) yang menilai seni budaya dan wisata, Rasman Abas (Dinas Pariwisata Kota) yang menilai catwalk, dan Cut Junika (Perancang Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesi) yang menilai busana dan make up. 

Lomba yang disponsori oleh Perusahaan XL, Serambi FM, Serambi News, Three FM, dan Oz radio (hanya promosi) ini diikuti oleh 16 peserta, dua diantaranya berasal dari luar Banda Aceh, mereka adalah Ratu Balqis Hamida yang berasal dari Aceh Tamiang dan Fadia Intan Rahmania yang berasal dari Aceh Utara.

Awal dari terjadinya perlombaan miss coffee ini ialah berasal dari 
seorang pengusaha nasional yang melakukan kunjungan ke Columbia, ia menerima informasi bahwasanya di negara-negara yang mengekspor kopi mengadakan miss coffee dengan tujuan untuk memperkenalkan kopi lebih luas di dunia. Setelah mendapatkan informasi tersebut ia mencari lembaga yang bisa menyelenggarakan lomba Miss Coffee. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar