Banda Aceh - Aceh Multivision kembali
menggelar Audisi Miss Coffee setelah setahunyang lalu sukses meraih juara 3
tingkat nasional. Acara yang selenggarakan di Taman Sari ini bertujuan untuk mengangkat
citra kopi dan memberikan pendidikan tentang kopi dengan cara entertain.
“Sebenarnya audisi ini
dilakukan di empat wilayah yaitu di Banda Aceh, Bagian Utara (Lhokseumawe),
Bagian Tengah (Takengon), dan Bagian Barat (Meulaboh), tapi karena keterbatasan
dana kami hanya bisa melaksanakan di dua wilayah saja,” ucap Edo Mustafa, ketua
panitia, Minggu (13/5). Pemerintah memang mendukung acara ini tetapi mereka
tidak membantu melalui pendanaan, mereka hanya membantu menyediakan tempat, ini
dilakukan oleh Disbudpar (Dinas Budaya dan Pariwisata).
Edo menghimbau agar
masyarakat tidak salah paham mengenai lomba ini. Mereka tidak mencari wanita
yang suka duduk-duduk di warung kopi, tapi mereka mencari wanita yang
berpengatahuan luas tentang kopi dan juga pengetahuan umum seperti pariwisata,
budaya, dan seni. “penilaiannya pengetahuan tentang kopi 30%, pengetahuan umum
40% dan make up, keperibadian hairdo dan catwalk 30%.” Ujarnya.
Aceh Multivision
menghadirkan juri-juri pilihan, mereka adalah Samsul Bahri Usma S.Pd, M.Ed
(Austrialian Corner Aceh) yang menilia bahasa, Muhammad Iskandar, MA (Bapeda
Provinsi) yang menilai tentang produk kopi, Salman Farisi (Direktur Aceh
Multivision) yang menilai seni budaya dan wisata, Rasman Abas (Dinas Pariwisata
Kota) yang menilai catwalk, dan Cut Junika (Perancang Asosiasi Perancang Pengusaha
Mode Indonesi) yang menilai busana dan make up.
Lomba yang disponsori
oleh Perusahaan XL, Serambi FM, Serambi News, Three FM, dan Oz radio (hanya
promosi) ini diikuti oleh 16 peserta, dua diantaranya berasal dari luar Banda
Aceh, mereka adalah Ratu Balqis Hamida yang berasal dari Aceh Tamiang dan Fadia
Intan Rahmania yang berasal dari Aceh Utara.
seorang pengusaha nasional yang melakukan kunjungan ke Columbia, ia menerima informasi bahwasanya di negara-negara yang mengekspor kopi mengadakan miss coffee dengan tujuan untuk memperkenalkan kopi lebih luas di dunia. Setelah mendapatkan informasi tersebut ia mencari lembaga yang bisa menyelenggarakan lomba Miss Coffee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar