Banda
Aceh - Aksi
SOMASI (Solidaritas Mahasiswa Reformasi) Unsyiah yang telah dilakukan beberapa
waktu yang lalu belum mendapatkan respon dari pihak rektorat Unsyiah. Oleh
karena itu, Jum’at (11/5), mahasiswa yang terdiri dari BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) Unsyiah dan lembaga-lembaga resmi kampus lainnya kembali mengadakan
aksi bakar ban di depan gedung Biro Rektorat Unsyiah pukul 11.00 siang tadi.
Persoalan
statuta sangat penting untuk disorot karena menurut mereka akar dari
terbentuknya demokrasi kampus terletak pada aturan hukum yang tercatat dalam
statuta. Seharusnya dengan umur Unsyiah yang hampir 51 tahun pihak yang
menduduki jabatan sebagai perwakilan Unsyiah bisa memajukan kampus dari sudut
produktivitas gagasan dan keilmuan, akan tetapi sangat disayangkan hal tersebut
tidak ditunjukkan oleh pihak penguasa kampus kepada mahasiswa Unsyiah, dengan
alasan ini pun mereka terus saja melakukan aksi.
Permasalahan
kecil yang dirasakan mahasiswa selain kenaikan SPP yang meningkat ialah
pembebanan terhadap penyewaan gedung-gedung fasilitas Unsyiah yang harganya
tidak rasional. “Uang penyewaan gedung tidak pernah transparan, untuk apa dana tersebut?
Semua itu tidak ada kejelasan;” ucap Zulfa Aulawi, selaku ketua koordinator.
Sebelumnya,
para demonstran SOMASI sudah mengirimkan surat kepada pihak rektorat untuk
meminta rektorat agar segera melakukan rapat senat tapi meraka tak menerima
tanggapan apa-apa dari pihak rektorat. “Udah sepuluh tahun statuta nggak ada
perubahan,” ungkapnya lagi. Ia juga mengatakan bahwa pihak rektorat tak hanya
bungkam terhadap surat yang telah dikirimkan mereka akan tapi mereka juga
melakukan pencopotan spanduk kritikan terhadap kampus yang berjumlah lebih dari
40 lembar spanduk. “satpam yang nurunin spanduk, inikan juga atas perintah
rektorat,” tambahnya.
Mereka
tak hanya melakukan aksi bakar ban, tetapi juga masuk ke ruang biro rektorat
untuk meminta jawaban dari tuntunan yang telah diajukan. Mereka tak semua
memasuki ruang rektorat, hanya beberapa orang saja yang mewakili yaitu
perwakilan dari BEM FISIP, BEM Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Ketua
Koordinator. Awalnya mereka berjumpa dengan Kepala Biro Kemahasiswaan, lalu
mereka diizinkan untuk berjumpa langsung dengan Rusli Yusuf (Pembantu Rektor
III) Unsyiah.
Ia mengaku
kecewa saat menjumpai PR III, Rusli mengatakan surat yang dikirimkan SOMASI
tidak sampai kepadanya. “Surat kita katanya nggak masuk. Ini kan udah nampak
ada bukti kebobrokan di biro kita,” ucap Zulfa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar