Banda Aceh - Pasar tradisional dan pasar modern terus
bersaing dengan seiringnya perkembangan pasar sekarang. “Jika ada suku pasar
lain pasti suku pasar yang satunya akan merasa terancam,” ujar Hafas Nudin
selaku Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi Unsyiah, Kamis (31/5)
saat ditemui di kantornya.
Sebenarnya,
menurut Hafas, tak selamanya itu mengancam pasar tradisional tapi ada segi lain
juga dibalik itu yaitu motivasi, dengan adanya pasar modern seperti supemarket
atau mini market, itu bisa membuat penjual yang memilih untuk berdagang di
pasar tradisional lebih bersemangat dalam memajukan pasar tersebut.
“Orang sekarang sibuk jadi maunya yang instan, pekerjaan
instan, belanja instan, sedangkan pasar tradisional tidak menyediakan yang
instan, orang belanja sekarang sekalian untuk cuci mata dan menghilangkan
stres,” ujar Hafas sambil tertawa. Selain itu, pasar modern lebih lengkap persediaannya,
mereka sudah menyediakan pakaian, makanan, sayur, buah-buahan, bahkan sebagian
pasar modern sudah menyediakan tempat ibadah untuk orang muslim. Segi pemikat
konsumen lain adalah kemasannya, mereka sudah mengemas barang-barang tersebut
dengan bagus dan rapi.
Walaupun pasar modern lebih unggul dalam fasilitas dan
kenyamanan tapi bagi sebagian masyarakat yang berpenghasilan rendah sangat
pasar tradisional lebih diutamakan karena pasar tradisional tidak meletakkan
lebel harga, jadi konsumen masih bisa menawar barang dengan harga lebih murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar