Rabu, 25 Februari 2015

Kritik Sastra Pada Asean Journal

Sebuah Jurnal Asia yang berjudul “Riffaterre’s Semiotics of Poetry in Re-reading John Keats ‘Bright Star’ and Sepheri’s ‘To the Garden of Co-Travelers” tentunya mempunyai cara yang sama dengan jurnal-jurnal atau penelitian-penelitian lain dalam menganalisa sebuah puisi dengan menggunakan teori Riffeterre, yang mana harus menemukan dan memisahkan dulu ungrammatikal saat pembacaan pertama atau pembacaan heuristic, kemudian membaca lebih mendalam dengan adanya struktur matrix pada pembacaan hermeneutic, kemudian adanya hipogram. Namun demikian, saya menemukan dua hal yang berbeda disini.


Pertama, pada halaman 119 (paragraph pertama) Riffeterre menjelaskan bahwa pada pembacaan pertama adanya penyusunan atau pengelompokan ungrammatikal. Namun pada puisi pertama ini saya tidak menemukan adanya pembacaan pertama atau pembacaan heuristic yang dijabarkan oleh penulis karena ia tidak melakukan penyusunan terhadap ungrammatikal, ia langsung melakukan pembacaan kedua yaitu pembacaan hermeneutic dengan cara menemukan matriks, model dan varian dari puisi ‘Bright Star’ ini.

Kedua, masih pada puisi yang pertama, penulis tidak menganalisa dan menjabarkan tentang hipogram, ia hanya mengatakan bahwa ketika membaca sebuah puisi pembaca menentukan hipogram dan mengembangkannya dalam pikiran mereka masing-masing. Menurut saya, penulis juga harus menjabarkan hipogram karena disini penulis juga sebagai pembaca yang mana juga bisa mengambil sebuah kesimpulan dari hipogram yang ada pada teks.  “Analisis data dilakukan secara struktural, yaitu dengan membangun serangkaian oposisi biner, hubungan ekuivalensi atau paradigmatic, hermeneutic atau retroaktif, sampai ditemukan invariant dari farina-farian yang ada, invarian itu adalah matriks dan hipogram (Faruk: 2012).” Kutipan di atas sangat jelas mengatakan bahwa menganalisa data harus secara terstruktur dan hipogram masuk dalam struktur tersebut yang mana seharusnya penulis mengikuti struktur yang telah ditetapkan. Dalam jurnalnya, penulis mengemukakan, “To discover the matrix of the poem, it is needed to identify its hypogram.” Dalam kutipan ia membenarkan bahwa mengidentifikasi hipogram itu diperlukan untuk menemukan matriks, namun ia tidak menerapkannya pada puisi pertama. Disini terlihat jelas bagaimana ketidakkonsistenan penulis dalam mengembangkan idenya sendiri. 

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra. Yokyakarta. Pustaka Pelajar.
http://www.ajms.co.in/sites/ajms/index.php/ajms/article/viewFile/587/500 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar