Jumat, 09 Mei 2014

Adat Pesta Perkawinan Aceh Rayeuk

Siapa sih yang nggak mau menjalani hidup dengan seorang lelaki atau wanita yang disayangi dan dicintainya? Tentu saja itu menjadi impian setiap makhluk Allah di jagad raya ini. Naaaaah.. setiap orang tentunya juga punya keinginan masing-masing untuk menyukuri peresmian hubungan mereka yang sah itu; biasanya dengan mengadakan party, baik sederhana maupun mewah. Well, pada kesempatan ini penulis ingin sedikit sharing tentang adat pernikahan di Aceh Besar melalui gambar. Check it out :)


INTAT LINTO BARO

Biasanya setelah akad nikah selesai, acara yang pertama diselenggarakan adalah acara Intat Linto. Keluarga, kerabat dan teman-teman dari pihak pengantin laki-laki mengantarkannya ke rumah pihak pengantin perempuan.




Pihak Linto Baro membawa Peunuwo (bingkisan yang berisi baju, kosmetik, perlengkapan shalat, kue, dll)



Pihak Dara Baro menyediakan berbagai makanan seperti Kuah Belangong (menu utama khas Aceh Rayeuk saat kenduri), Rendang Aceh, Udang Goreng, Sambal pedal, Mie, Ayam masak Aceh, Telur Asin, Aneka Kue, dll.


Setelah acara makan-makan selesai, Ibu Keuchik mengadakan tukar Ranup (sirih) dengan ibu dari pihak Dara Baro


Dara Baro dan Linto Baro saat di "peusiuk"



INTAT DARA BARO

Keluarga Linto sudah menyiapkan berbagai makanan khas Aceh untuk menjamu pihak Dara Baro


Naaaaah.. Ini dia menu khas Aceh Rayeuk yang menggoyang lidah para tamu "Kuah Belangong". Isinya berupa daging sapi, nangka dan pisang dengan bumbu khas Aceh Rayeuk.


Rombongan Dara Baro datang dengan membawa ranup hias dan diterima oleh Ibu Keuchik serta keluarga pihak Linto



Rombonan Dara baro membawa bingkisan yang mana balasan peunuwo yang dibawakan pihak Linto saat Intat Linto dengan berisikan Dodol, Meuseukat, kue Boi, dll

Rombongan Dara Baro sedang menikmati hidangan yang telah dipersiapkan oleh keluarga Linto


Ini dia nih cewek-cewek kece yang membantu menyukseskan acara Terimong Dara Baro ini. Kalau tinggal di kampung biasanya remaja-remaja ikutan membantu satu sama lain. Jadi pihak yang mengadakan acara tidak perlu menyewa ketering. Ini sudah menjadi tradisi turun menurun. Kompaaaaaaak bangeet yaaaah :)



Setelah acara selesai kue yang dibawakan oleh keluarga Dara Baro dibagikan untuk keluarga Linto, kerabat dan warga kampung setempat 




Kue Meuseukat


PEUWO DARA BARO

Saat mengantarkan Dara Baro pulang kembali kerumahnya, pihak Linto kembali membalas bingkisan yang dibawakan oleh pihak Dara Baro


Dara Baro menyalami semua keluarga Linto dan menerima uang dari setiap orang yang menyalaminya (mendadak kaya niiih. hahahaa)

5 komentar:

  1. Makanannya enak! :D

    BalasHapus
  2. nyo ngomong ngomong masalah perkawinan, peu Cut dek Linda kana Linto,..?
    heeheeeee

    BalasHapus
  3. makanannya boleh juga jadi pnegen ke aceh nyobain kuliner nya disana


    http://www.marketingkita.com/2017/08/pengertian-retailer-secara-umum-dalam-ilmu-marketing.html

    BalasHapus