Minggu, 30 Maret 2014

Bincang Bincang Blogger 2014

Tepat pada tanggal 26 Maret 2014, seorang teman dari UKM Pers DETaK Unsyiah mengirimkan pesan melalui grup Whatsup. Pesan itu berisi tentang acara “Bincang Blogger dan Sosialisasi Banda Aceh Blog Competition”. Namun saat itu aku hanya membaca sekilas dan keluar lah opini dalam pikiran bahwa itu adalah acara bincang-bincang blogger saja. Aku pun memutuskan untuk mengikuti acara tersebut untuk meningkatkan motivasi dibidang tulis menulis yang mana sudah beberapa bulan ini kutinggalkan. Pendaftaran diri melalui emai:l lombablogbna@gmail.com dengan format Nama(spasi) Alamat (spasi) No hp (spasi) Alamat Blog. Mereka hanya akan memilih 30 peserta untuk acara tersebut.

Jum’at, 28 Maret 2014 tepatnya pada jam 21.08 sebuah pesan singkat masuk dalam inbox Samsung milikku. Itu tak lain adalah SMS dari panitia acara Bincang Blogger yang memberitahukan bahwa acara tersebut akan dilaksanakan pada sabtu (29/03/2014) di NA Coffee yang terletak di depan Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh.

Sabtu, 29 Maret 2014, saat tiba di NA Coffee aku langsung menghampiri karyawan yang bekerja di tempat tersebut, ia mengatakan acara akan dilaksanakan di lantai 2 pada pukul 09.30. Lagi-lagi aku hanya membaca SMS secara sekilas sehingga aku kurang teliti membaca dan aku pun menghadiri acara tersebut pada jam 08.30, sedangkan isi pesan singkat yang ku terima, acara akan dimulai pada pukul 09.30. karyawan tersebut menunjukkan kearah seorang lelaki yang sedang sibuk dengan sebuah laptop duduk di sebuah kursi diteras café.

Aku menghampirinya. “Maaf.. bapak panitia acara ini ya?” tanyaku. “Bukan, saya peserta,” jawabnya. Aku pun ikut bergabung dan berbincang-bincang dengannya.  Setelah berkenalan ternyata ia seorang pegawai Pemerintahan Kota Banda Aceh dan juga seorang dosen di Universitas Islam Negri Ar-Raniry yang gemar menulis tentang pemerintahan, tapi belakangan ini ia mengaku mulai tertarik menulis tentang pariwisata karena rate pengunjung blognya meningkat disaat ia memposting sebuah tulisan tentang Taman Hutan Kota. Menurutnya kuliner dan wisata lebih digemari pembaca dibandingkan politik. Ia pun menunjukkan blognya padaku. Aku pun ikut tertarik untuk menuliskan tentang tempat-tempat wisata yang ada di Aceh dan target yang terlintas dikepalaku saat itu adalah Taman Putro Phang. Seorang teman yang berasal dari Jakarta yang berkunjung ke Aceh beberapa bulan yang lalu telah menamparku dengan pertanyaanya. Ia bertanya tentang  sejarah Taman Putro Phang, namun aku sama sekali tak bisa menjawab pertanyaannya itu.
Sumber: Hijrah

Pagi itu aku sangat bersyukur bisa datang lebih awal dan bertemu dengan lelaki yang bernama Muhammad Syarif itu. Aku sedikit terkejut ketika ia berbicara tentang kompetisi blogger, ternyata acara yang sedang kuhadiri itu tak hanya bincang-bincang blogger saja tapi juga sosialisasi tentang perlombaan yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, bahkan aku sendiri tak tau siapa yang sedang mengadakan acara tersebut, ini lah dampak dari malas membaca yang berujung pada buta informasi terhadap acara yang sedang kuikuti pada saat itu. Huuuuffft.

Jam menunujukkan pukul 09.30, kami pun menuju lantai 2 untuk bergabung dengan peserta lainnya. Saat memasuki ruangan tersebut, aku melihat wajah-wajah yang sudah ta asing lagi, mereka adalah Liza Fathariani, Ferhat, dan Makmur dan ternyata meraka adalah speaker diacara tersebut. Aku pun ikut bergabung dengan mereka semua. Panitia, peserta bahkan pemateri semuanya begitu bersahabat dan lucu yang mana bisa membuat acara tersebut begitu bewarna. I like their ways.

Liza yang menjadi moderator acara tersebut membuka acara dan meminta semua peserta untuk memperkenalkan diri satu persatu. Setelah itu ia mempersilahkan pemateri untuk menyampaikan materi yang sudah mereka persiapkan masing-masing. Adapun pemateri yang hadir pada hari itu adalah Ihan Nurdin (Jurnalis dan Blogger), Ferhat Mukhtar (Dari Ide Jadi Tulisan), Makmur Dimila (Berkah Ngeblog), Citra Rahman (Travel Blogger), dan Hijrah Saputra Creative Blogger).

Satu persatu pemateri menyampaikan materinya. Semua begitu mengagumkan. Mendengar kisah perjalanan menarik mereka dari ngeblog, itu membuat semangatku bertambah untuk terus menulis. Ternyata disaat ngeblog kita tak akan merasa sendirian karena begitu banyak orang yang akan membaca cerita kita itu.

Sederhana. Hanya dengan mendengarkan cerita-cerita menarik penulis itu sudah bisa  memotivasiku untuk menulis. Dengan menulis itu sudah menjadi kepuasan sendiri bagiku bahkan disaat aku berhenti menulis di blog, aku tak bisa berhenti memainkan pena di atas buku diary kesayanganku yang kuberi nama Mickey; Mickey adalah boneka kesukaanku tapi mulai akhir tahun 2013 hingga sekarang aku memutuskan untuk tidak menyukainya lagi karena kata teman-teman, aku kelihatan seperti anak-anak karena menyukai boneka itu. Hadeeeeeeh.
Sumber: Hijrah

Well. Kembali lagi ke pemateri yang super duper. Pertama, Ferhat Mukhtar, ia bukan lah orang asing bagiku karena aku mulai mengenalnya pada tahun 2009 silam di sebuah organisasi yang bernama Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh. Walau demikian, ada satu cerita yang menarik perhatianku saat mengikuti bincang blogger itu. Ferhat pernah ditolak penerbit karena ketidaksabarannya. Setelah sekian lama ia menunggu, akhirnya ia mencabut kembali naskah yang sudah dikirimkannya beberapa bulan yang lalu dan ternyata naskah itu sudah diproses di redaksi hingga akhirnya penerbit menerima penarikan naskahnya dan tidak jadi diterbitkan (Ngakak sendiri ingat ekspresi ferhat saat bercerita dihadapan peserta bincang blogger). Kebayang donk bagaimana sakitnya ketika kita hampir mendapatkan apa yang kita inginkan tapi lepas begitu saja dengan ketidaksabaran kita sendiri? Itu tak hanya menjadi pelajaran bagi Ferhat yang sudah WOW dibidang menulis tapi juga menjadi pelajaran beharga bagi kita yang tak seberapa ini. Menjadi penulis tak hanya melatih agar kita bisa kreatif tapi juga melatih kesabaran.

Sumber: Hijrah

Selanjutnya Ihan Nurdin yang biasa dikenal dengan Ihan Sunrise. Nama itu juga sudah tak asing bagiku tapi jangan salah karena aku hanya mengenal namanya tanpa mengenal wajahnya. Nah, hari itulah awal aku melihatnya setelah beberapa kali aku mendengarkan namanya dari teman-teman jurnalis. Menjadi jurnalis memang impianku dulu, namun sekarang aku sudah menguburkan mimpi itu demi keinginan orang tua. Melihatnya sebagai jurnalis perempuan tentunya membuatku begitu terkagum tapi itu tak membuatku ingin tau bagaimana ia bisa menjadi seorang jurnalis karena itu sama saja membuka luka lama yang sudah kukuburkan sedalam-dalamnya. Yaaah.. walaupun sekarang tak lagi bisa menjadi jurnalis, setidaknya aku masih bisa berbagi melalui blog seperti Ihan sekarang, ia tak hanya seorang jurnalis tapi ia juga rajin berbagi love story diblognya miliknya itu.

Nah, lelaki yang dikenal dengan Papa piyoh ini juga menjadi salah satu pemateri di bincang blogger. Sebenarnya itu pertama kalinya aku mengenal dan mendengar nama piyoh. Pertama kali melihat mukanya, aku sempat berfikir ia bukanlah orang Aceh melainkan Jawa tapi ternyata ia putra dari pulau Sabang. Hijrah Saputra, itulah nama lengkap laki-laki yang menyukai wisata itu. Dengan kegemarannya menulis blog, ia bisa jalan-jalan gratis dan bertemu dengan orang-orang hebat diluar sana. Ia mengemas cerita-ceritanya dengan sangat menarik sehingga membuatku terus bersemangat untuk bekarya dan saat itu terlintas dikepalaku untuk berkeliling dunia melalui blogger (Hehehe).

Pemateri selanjutnya adalah Citra Rahman yang biasa disapa dengan Backpaker Cilet-Cilet. Naaah.. laki-laki yang satu ini gemarnya melakukan traveling dan tak lupa selalu mengabadikan tempat-tempat yang pernah dikunjunginya melalui gambar dan tulisan. Ia selalu mempostingkan tulisan dan gambarnya di blog miliknya yaitu: www.hananan.com. Waaah seru juga ya bisa berbagi pengalaman perjalanan melalui blog. Aku memang suka membidik (tepatnya sedang belajar memotret) tapi disaat melakukan perjalanan, aku malah lupa untuk memotret karena terlanjur senang dan menikmati apa yang sedang ku lakukan. Melihat blog citra penuh dengan cerita perjalanan rasanya ingin mengulang waktu dan menulis kembali semua kisah perjalananku baik di Aceh maupun diluar Aceh (sekarang mah mana ingat lagi ceritanya, hahaha).

Sumber: Hijrah
Okay, pemateri terakhir adalah Makmur Dimila. Aku mulai mengenalnya sejak tanhun 2009 disaat sama-sama diutuskan dari Pers kampus untuk mengikuti acara Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut di Padang, namun sayang kita batal berangkat karena satu dan lain hal. Kali ini Makmur menyampaikan materi tentang berkah ngeblog. Terlihat dari wajahnya ia begitu senang menjadi seorang blogger, tak hanya jalan-jalan namun ia juga pernah mendapatkan Ipad dari hasil ngeblog. Nah tunggu apa lagi? Ngeblog itu memang membawa berkah.


Setelah acara selasai peserta, panitia dan pemateri berfoto bersama.

Sumber: Hijrah

4 komentar:

  1. Ceritanya menarik Lisma, ditunggu cerita-cerita selanjutnya : Keep blogging :D

    BalasHapus
  2. Luar biasa!
    jangan lupa ikutan lomba blog juga ya Lisma ;)

    BalasHapus