Sabtu, 23 Maret 2013

Hasrat yang terpendam


            Angkutan milik Pak Yan dan Pak Wan melaju cepat melintasi jalan Ruste-Barat menuju Ruste-Tenggara dengan menumpangi muda-mudi asal Kota Raksasa itu.
Cewek manis berkaos jingga, jeans abu-abu muda, dan sepatu jingga yang begitu maching dengan bajunya terus saja mengoceh. Yezzy, yah itulah nama panggilannya. Sesekali matanya menerawang keluar, memandang indahnya ciptaan Sang Pemilik bumi dan langit. Pohon yang tinggi, alam yang sejuk dan udara yang segar begitu dinikmati cewek yang hoby menulis dan membaca itu. Dengan lentik jemari indahnya bermain di atas benda pembentuk tiga dimensi miliknya itu. Camera diposisikan tepat pada sasaran yang akan dituju. Tombol ditekan. Tangkapan gambar tepat pada sasaran. Kabut putih dan tebal membuat tulang terasa begitu ngilu. Tak tahan dengan cuaca yang sangat dingin, akhirnya dia menutup jendela bus yang ditumpanginya itu. Makanan dan minuman terus saja bergantian masuk ke dalam mulutnya. Setelah perutnya kenyang akhirnya penikmat ikan sambal asam manis ini tertidur pulas.
            Disisi lain, Yana (pemabuk) hanya diam membisu. Dari mulai perjalanan, cewek beralis tebal dan memiliki badan jangkung  itu sudah merasakan mabuk perjalanan. Itu alasananya mengapa julukan “pemabuk” melekat padanya. Yana tak pernah absen mabuk perjalanan selama melakukan perjalan bersama teman-temannya. Antimo pun menjadi sahabat sejatinya selama melakukan perjalanan. Namun sayangnya, Antimo terkadang tak bersahabat baik dengannya hingga ia terpaksa harus mengeluarkan seluruh isi perutnya selama beberapa menit berlalu.
            Pukul 20.15 mobil berhenti di sebuah mesjid agung. Terasa begitu dingin saat tangan menyentuh air wudhu. Tapi itu tidaklah menyurutkan niat siswa SMA 12 Cimahuk untuk menghadap pemilik jagad raya.
Lima belas berlalu, mereka melanjutkan perjalanan dan tak terasa delapan jam perjalanan akhirnya mereka menginjakkan kaki di tempat tujuan.

*Judul tak nyambung dengan tulisan di atas, itu tak lain hanya untuk mengungkapkan perasaan si penulis semata. Hampir tiga bulan tak menulis dalam Bahasa Indonesia, perasaan begitu bahagia  J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar