Rabu, 27 Juni 2012

Psikolog: Perubahan Sosial Politik Pengaruhi Psikologis Masyarakat Aceh

Banda Aceh - Rakyat Aceh sekarang sudah sangat terbuka dengan hal-hal yang baru, Aceh juga mulai terekspos oleh negara dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Biasanya ketika negara sudah mulai terexpos akan banyak terjadi kriminalitas, secara psikologis akan terjadi perubahan seperti culture shock,  hal-hal baru yang tak pernah terjadi sebelumnya sekarang terjadi, misalnya remaja yang terkontraminasi dengan obat-obat yang terlarang.

Demikian yang disampaikan Nursan Junita manajer klinik psikodista dan juga merupakan salah seorang psikolog yang bekerja di tempat tersebut, Rabu (27/06/2012) saat dijumpai Aceh Independent di kantornya di Jln. T. Imum Lueng Bata.

Menurutnya, di saat masyarakat tidak siap dengan perubahan-perubahan itu maka akan berdampak pada psikologis, mereka akan mudah tergoyahkan, tidak punya sebuah komitmen yang pasti, dan kematangan yang kurang membuat mereka mudah terpengaruh.

“Ketika diberikan suatu hal yang baru mereka akan sangat mudah menerimanya. Penyesuaian diri mereka terhadap sesuatu yang baru tidak kuat,” ungkapnya.
Nursan menambahkan bahwa perubahan sosial juga mempengaruhi mental, di saat mental mereka tidak siap maka akan banyak benturan dan konflik yang bermunculan dan jika mental mereka siap apapun itu tidak akan ada pemasalahan yang akan timbul.

“Seperti sebuah gunung es yang  di permukaannya tidak tampak apa-apa, padahal di bawahnya terdapat banyak konflik dan ketidaksenangan, itu semua berada di bawah alam sadar mereka. Jika tekanan makin kuat makan bongkahan es tersebut akan pecah dan meluap,” kata Nursan.
Secara umumnya, kata Nursan, masyarakat Aceh tidak akan memberontak akan tetapi mereka hanya meluapkan kemarahan jika tekanan yang diterimanya semakin kuat.

“Saya yakin masyarakat Aceh masih punya hati, masih punya rasa kekeluargaan yang besar, masih punya tanggung jawab. Masyarakat sekarang udah pintar, sudah tahu yang mana baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak,” ujarnya.
Nursan berharap agar masyarakat bisa kembali seperti dulu, membangun karakter, walaupun banyak perubahan-perubahan.

“Masyarakat Aceh harus bisa menyaring diri, punya prospek diri yang kuat, tidak mudah terpengaruh, dan bisa mengatur arah yang akan mereka tempuh,” harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar