Bahagia
itu ketika kita bisa melawan hawa nafsu. Memilih untuk lebih mencintai Sang
Pencipta dari pada makhluk ciptaanNya. Benar kata Tere Liye “Tidak ada yang
kebetulan di muka bumi. Semua adalah skenerio Tuhan, pemilik rencana paling
sempurna. Dengan meyakini semua adalah skenario dari Tuhan, kita bisa menerima
kejadian apapun dengan lapang dada sambil terus memperbaiki diri, agar tibalah
sekanario yang lebih baik lagi.”
Pertemuan kita bukanlah kesalahan.
Kesalahan datang disaat kita tidak lagi bisa berpikir dengan logika. Hati tak
lagi bertasbih, pikiran tak lagi mengingatNya, dan mulut pun tak lagi
melafalkan namaNya, namun malah larut dalam perasaan yang tidak halal. Sungguh
Allah maha mengetahui isi hati kita semua. Allah sudah mengatur cinta dan kasih
dengan sebaik mungkin dalam sebuah bingkai pernikahan. Disaat belum siap untuk
melaksanakan sunnatullah tersebut, alangkah baiknya menahan diri, seperti
sebuah hadis yang berbunyi "Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu
berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan
memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat
mengendalikanmu."
Lebih baik mengakhiri sesuatu yang tidak disenangiNya dari pada
harus menodai catatan amal, yang setiap harinya memang sudah ternodai dengan
dosa-dosa yang belum bisa kita hindari. Terima kasih buat kamu yang sudah
pernah mewarnai hari-hariku, walaupun kamu sendiri tidak tahu persis warnaku
yang sesungguhnya, tapi kamu sudah berani masuk hingga ke ranah yang dulunya
tidak pernah ku izinkan seorang pun memasukinya. Walau pertemuan ini sangat
singkat tapi aku tidak pernah menyesal pernah membuka hati untukmu dan sekarang
mulai ku tutup kembali hingga waktunya tiba. Aku yakin Allah sedang merencanakan
sesuatu yang baik untuk kita, bahkan yang terbaik menurutNya. Sungguh aku masih
berharap, jika pun kita tidak berjodoh aku ikhlas demi mencapai Ridhonya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar